INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa (Sebagai Durian) Pangsa Menunjukkan Bangsa (sebagai Durian Menunjukkan Pangsanya)
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa (Sebagai durian) pangsa menunjukkan bangsa (sebagai durian menunjukkan pangsanya)
Kelakuan (perkataan dan sebagainya) seseorang menunjukkan tinggi rendahnya budi pekerti (asal dan sebagainya)
Kesimpulan
Arti peribahasa (sebagai durian) pangsa menunjukkan bangsa (sebagai durian menunjukkan pangsanya) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelakuan (perkataan dan sebagainya) seseorang menunjukkan tinggi rendahnya budi pekerti (asal dan sebagainya)
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa (sebagai durian) pangsa menunjukkan bangsa (sebagai durian menunjukkan pangsanya), berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Dulu intan, sekarang jadi batu buatan
Artinya : Orang berpangkat/berstatus sosial tinggi yang telah diturunkan pangkat/status sosialnya.
Lesung mencari antan
Artinya : Perempuan yang sedang mencari lelaki. (antan = alu)
Kayu buruk tiada bercendawan, lumut tumbuh
Artinya : Orang yang sudah sangat tua dan mudah terkena penyakit.
Macam ular kekenyangan
Artinya : Orang yang perutnya buncit, sehingga untuk berjalan pun susah.
Lembah diraih, pantai dititi
Artinya : Sikap yang bijaksana dalam mengeluarkan suatu perintah. (raih = tarik)
Gajah memamah aris, baik diikat kera kecil yang memakan buah kayu
Artinya : Daripada mengharapkan suatu hal yang besar yang tak mungkin didapatkan, lebih baik menerima sesuatu hal yang kecil yang sudah ada dalam genggaman. (aris = getah kayu yang sudah beku)
Gar-gar, kata gelegar, rasuk juga yang menahannya
Artinya : Memang mudah untuk memerintah orang agar melakukan berbagai hal, tetapi yang sulit adalah mengerjakannya sendiri.
Sedikit kerja banyak beruntung
Artinya : Perihal orang yang sangat malas.
Kapal besar ditunda jongkong
Artinya : Orang berkuasa yang menurut perintah orang kecil
Menanti putih gagak hitam
Artinya : Mengharap sesuatu yang tidak mungkin didapat
Bagai belut kena ranjau getah
Artinya : Seseorang yang licik dan cerdik dapat juga tertangkap atau tertipu
Berarak tidak berlari
Artinya : Melakukan sesuatu sebagaimana mestinya
Jangan bijak terpijak, biarlah bodoh bersuluh
Artinya : Orang yang menyangka dirinya bijak (padahal sebenarnya tidak) selalu mendapat kehinaan, tetapi orang bodoh yang suka bertanya jika tidak tahu selalu memperoleh kemudahan.
Ya sepanjang hari, janji sepanjang jalan
Artinya : Mudah untuk berjanji, tetapi sulit untuk menepatinya.
Kerbau sakit, sapi beroleh nama
Artinya : Orang yang berbuat kebaikan (bersusah payah) tidak mendapatkan apa-apa, sementara itu justru orang lain yang mendapatkan imbalan/pujian.
Kais pagi makan pagi, kais petang makan petang
Artinya : Orang miskin yang harus bekerja setiap waktu.
Garam dikulum tak hancur
Artinya : Orang yang pandai menyimpan/menjaga rahasia.
Siapa yg makan cabai, dialah yg berasa pedas kepedasan
Artinya :
- Siapa yang berbuat kurang baik akan merasakan akibatnya
- Siapa yang merasa tersindir berarti telah berbuat spt yang disindirkan itu
Rebung tidak jauh dari rumpun
Artinya : Tabiat anak tidak jauh berbeda dari tabiat orang tuanya
Yang bungkuk juga dimakan sarung
Artinya : Yang bersalahlah yang akan menanggung dosanya/menerima hukumannya.
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa (Sebagai Durian) Pangsa Menunjukkan Bangsa (sebagai Durian Menunjukkan Pangsanya)”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.