INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Condong Puar Ke Uratnya, Condong Manusia Kepada Bangsanya
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Condong puar ke uratnya, condong manusia kepada bangsanya
Masing-masing orang lebih suka kepada keluarganya sendiri dibandingkan dengan keluarga orang lain. (puar = tumbuhan hutan)
Kesimpulan
Arti peribahasa condong puar ke uratnya, condong manusia kepada bangsanya adalah masing-masing orang lebih suka kepada keluarganya sendiri dibandingkan dengan keluarga orang lain. (puar = tumbuhan hutan)
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa condong puar ke uratnya, condong manusia kepada bangsanya, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Telah penuh sebagai kesabaran
Artinya : Habis kesabaran
Kalau tak sir berdegak, sir melayang
Artinya : Jika sesuatu yang diinginkan tidak diperoleh, maka hilanglah daya/upaya.
Kasih saudara sama ada, kasih bapa menokok harta, kasih ibu sama rata, kasih sahabat sama binasa
Artinya : Kasih yang setara/sama rata adalah kasih sayang yang sempurna.
Bagai diikat dengan sehasta tali
Artinya : Dalam keadaan yang sangat terbatas.
Bagai gelegar buluh
Artinya : Bercakap besar (sombong).
Lengan seperti sulur bakung
Artinya : Lengan yang halus di ujung, besar di tengah, dan bulat di pangkalnya
Bagai perian pecah
Artinya : Suara yang sember (tidak merdu)
Menahan jerat di tempat genting
Artinya : Mengambil keuntungan dari kesusahan atau penderitaan orang lain
Biar telinga rabit, asal dapat bersubang
Artinya : Biar badan terasa sakit asal menjadi cantik
Sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain
Artinya : Hal perbuatan orang yang sabar dan tidak lekas putus asa, sedikit demi sedikit lama-lama berhasil juga
Bagaikan rama-rama masuk api
Artinya : Musnah dengan cepat
Kain pendinding miang, uang pendinding malu
Artinya : Segala sesuatu hendaknya digunakan sebagaimana mestinya, jangan kikir
Tersendeng-sendeng bagai sepat di bawah mengkuang
Artinya : Orang yang kecil dan hina hendak mendekat kepada orang besar dan mulia, nyatanya kelihatan takut dan malu
Jangan memangku ayam jantan, baik memangku ayam betina
Artinya : Rezeki yang halal itu lebih baik daripada rezeki yang haram.
Siapa melejang, siapa patah siapa melalah, siapa patah, siapa menyuruk, siapa bungkuk
Artinya :
- Orang yang berkeras hendak berbuat sesuatu, dialah harus menanggung kesukarannya (kerugiannya dan sebagainya)
- Pekerjaan yang terburu-buru itu kelak merugikan juga
Tak ada guruh bagi orang pekak, tak ada kilat bagi orang buta
Artinya : Bagi orang yang sangat bodoh pidato yang bagus dan dalam isinya tidak ada faedahnya
Berinduk semang kepada janda, bagai dokoh tali anjing
Artinya : Berhubungan dengan jandanya (isteri yang telah diceraikannya) adalah suatu perbuatan yang dicerca oleh orang banyak. (dokoh = perhiasan leher)
Rupa bagai pulut, ditanak berderai
Artinya : Orang miskin yang berpenampilan seperti orang kaya.
Terpaut bertali, teerlambang berlantak
Artinya : Adat istiadat yang sudah mendarah daging di masyarakat.
Karena mulut kepala terpenggal
Artinya : Mendapatkan kesulitan/malapetaka karena perkataannya.
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Condong Puar Ke Uratnya, Condong Manusia Kepada Bangsanya”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.