Info Pendidikan Terbaru Peribahasa Arti Peribahasa Kalau Anjing Biasa Makan Tahi, Tak Makan Hidu Ada Juga

Arti Peribahasa Kalau Anjing Biasa Makan Tahi, Tak Makan Hidu Ada Juga

Arti Peribahasa Kalau Anjing Biasa Makan Tahi, Tak Makan Hidu Ada Juga

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Kalau Anjing Biasa Makan Tahi, Tak Makan Hidu Ada Juga

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Kalau anjing biasa makan tahi, tak makan hidu ada juga

Orang yang biasa berbuat jahat, sekali-sekali akan teringat juga untuk mengulanginya lagi.

Kesimpulan

Arti peribahasa kalau anjing biasa makan tahi, tak makan hidu ada juga adalah orang yang biasa berbuat jahat, sekali-sekali akan teringat juga untuk mengulanginya lagi.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Seperti Kelopak Pandan

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa kalau anjing biasa makan tahi, tak makan hidu ada juga, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Anak ayam kehilangan induk
Artinya : Ribut dan bercerai-berai karena kehilangan tumpuan

Memikul di bahu, menjunjung di kepala
Artinya : Mengerjakan sesuatu menurut aturan

Seperti lepat dengan daun
Artinya : Tidak dapat berpisah antara satu dan yang lain

Kera dapat bunga
Artinya : Mendapatkan sesuatu yang tak dapat dipergunakan (tidak bermanfaat).

Manis bagai gula Jawa
Artinya : Sesuai.

Tarik puntung padamlah bara
Artinya : Perihal seseorang yang berbuat sesuka hatinya karena tidak ada yang membahayakan.

Kudis menjadi tokak
Artinya : Perkara yang kecil menjadi besar

Bagai menumbuk padi hampa
Artinya : Kabar yang dilebih-lebihkan dibandingkan dengan keadaan yang sebenarnya.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Selama Enggan Mengeram

Tidak bernasi di balik kerak
Artinya : Orang yang suka memamerkan harta kekayaan milik orang tuanya.

Semalam di bawah nyiur pinang orang, kata di turut
Artinya : Seseorang yang hampir bisa untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang baru.

Jangan menghulurkan hulu keris ke tangan orang
Artinya : Jangan menyerahkan kuasa kepada orang lain, niscaya kita dibinasakannya.

Setempuh lalu, sebondong surut
Artinya : Tetap bersatu hati

Gedang gerundang di kubangan, gedang ikan raya di lautan
Artinya : Setiap orang besar/mulia/berkuasa berada di tempatnya masing-masing. (gerundang = berudu)

Seperti menepung tiada betas
Artinya : Pekerjaan yang dilaksanakan tanpa kepandaian/keahlian yang memadai sangat jarang akan berakhir baik/sesuai harapan.

Bagai getah dibawa ke semak
Artinya : Makin kusut (tentang perkara)

Tahan-tahan larat
Artinya : Menahan penderitaan hidup dengan segenap tenaga dan pikiran.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Ditarik Ia Menanduk, Digiring Ia Menyepak

Buta baru celik melihat
Artinya : Menjadi sombong karena beroleh kekayaan (pangkat dan sebagainya)

Masuk di dalam kawan gajah berdering
Artinya : Mencoba menyesuaikan diri dengan tempat dan keadaan. (berdering = bunyi genta)

Tak lapuk oleh hujan, tak lekang oleh panas
Artinya :

  1. Tetap pada pendirian semula
  2. suatu keadaan yang tidak pernah berubah/tetap.

Tali jangan diputus, kaitan jangan diserkah
Artinya : Memutuskan perkara dengan seadil-adilnya.

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Kalau Anjing Biasa Makan Tahi, Tak Makan Hidu Ada Juga”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *