Info Pendidikan Terbaru Peribahasa Arti Peribahasa Air Dalam Karang Menonggok, Setanggi Campur Kemenyan, Gula Tertumpah Pada Kanji

Arti Peribahasa Air Dalam Karang Menonggok, Setanggi Campur Kemenyan, Gula Tertumpah Pada Kanji

Arti Peribahasa Air Dalam Karang Menonggok, Setanggi Campur Kemenyan, Gula Tertumpah Pada Kanji

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Air Dalam Karang Menonggok, Setanggi Campur Kemenyan, Gula Tertumpah Pada Kanji

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Air dalam karang menonggok, setanggi campur kemenyan, gula tertumpah pada kanji

Usaha yang berhasil baik.

Kesimpulan

Arti peribahasa air dalam karang menonggok, setanggi campur kemenyan, gula tertumpah pada kanji adalah usaha yang berhasil baik.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa air dalam karang menonggok, setanggi campur kemenyan, gula tertumpah pada kanji, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Baca Juga :  2 Arti Peribahasa Biar Singit Jangan Tertiarap

Lulus jarum lulus kelindan
Artinya : Jika maksud yang satu sudah tercapai maksud yang lain dapat diharapkan tercapai pula

Sendok dan periuk lagi berantuk sendok dengan belanga lagi berlaga
Artinya : Sahabat baik (suami istri dan sebagainya) adakalanya berselisih juga

Kepala tersangkut dengan kulit babi
Artinya : Mendapatkan malu yang teramat sangat.

Air besar sampan tak hanyut
Artinya : Maksud yang tidak tercapai meskipun sudah ada dukungan.

Tidak tanahnya akan menjadi padi
Artinya : Bukan karena fisiknya, sesorang itu dianggap baik.

Lang pungguk lang berikan, tidur siang berjaga malam
Artinya : Pencuri yang tidur di siang hari dan berjaga/mengintai di malam hari.

Jika salah sebatang dicabut, salah serumpun dibongkar, salah separuh dirambah
Artinya : Hukuman haruslah dijatuhkan menurut besar kecilnya kesalahan yang dilakukan.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Jadi Teluk Ulakan Air

Duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarak duduk meraut ranjau, berdiri melihat musuh
Artinya : Selalu bekerja dengan waspada

Biji hampa
Artinya :

  1. Sia-sia
  2. Tidak dipedulikan

Laksana jentayu menantikan hujan
Artinya : Sangat merindukan sesuatu (kekasih dan sebagainya)

Rumah gendang bersendi perak
Artinya : Bangsawan yang kaya.

Sedepa jalan ke muka, selangkah jalan kedepan
Artinya : Berusaha sesuai dengan kemampuan demi mencapai harapan.

Pelanduk melupakan jerat, tetapi jerat tidak melupakan pelanduk
Artinya : Sudah lupa akan bahaya, tetapi sebenarnya bahaya masih tetap mengancam

Ikan tergantung, kucing tunggu
Artinya : Berharap untuk memperoleh barang yang diinginkan/diidam-idamkan.

Dikatakan berhuma lebar, sesapan di halaman
Artinya : Memegahkan kekayaan (keberanian dan sebagainya), tetapi tidak ada tanda-tanda kekayaan (keberaniannya)

Udang tak tahu bungkuk nya
Artinya : Tidak tahu akan kekurangan dirinya

Baca Juga :  2 Arti Peribahasa Kalau Tak Ada Api, Masakan Ada Asap

Pendekar elak jauh
Artinya : Orang yang sangat hati-hati dan senantiasa bersiap mengelakkan bahaya yang mengancam,

Laksana golok kayu, ditetakkan tak makan, dijual tak laku
Artinya : Pengetahuan yang tidak sempurna, sehingga tidak mendatangkan faedah sedikit pun.

Kecil anak besar onak
Artinya : Anak pada masa kecilnya sangat menyenangkan hati, tetapi apabila sudah besar sering kali ia mendatangkan kesusahan bagi orang tuanya.

Asing udang, lain nikmat
Artinya : Ada banyak cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Air Dalam Karang Menonggok, Setanggi Campur Kemenyan, Gula Tertumpah Pada Kanji”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *