Info Pendidikan Terbaru Peribahasa Arti Peribahasa Air Mudik Sungai, Semua Teluk Diranai

Arti Peribahasa Air Mudik Sungai, Semua Teluk Diranai

Arti Peribahasa Air Mudik Sungai, Semua Teluk Diranai

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Air Mudik Sungai, Semua Teluk Diranai

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Air mudik sungai, semua teluk diranai

Orang yang boros dan tanpa perhitungan dalam megatur pengeluaran. (diranai = dijalani)

Kesimpulan

Arti peribahasa air mudik sungai, semua teluk diranai adalah orang yang boros dan tanpa perhitungan dalam megatur pengeluaran. (diranai = dijalani)

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa air mudik sungai, semua teluk diranai, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Baca Juga :  2 Arti Peribahasa Berbuat Di Alang Tahun, Belayar Di Luar Musim

Aku kalah, engkau tak menang
Artinya : Orang yang tidak mau mengakui kekalahannya.

Kemiri jatuh ke pangkalnya
Artinya :

  1. Beroleh tempat yang pantas
  2. Kembali ke tempat asalnya

Terapung tak hanyut, terendam tak basah
Artinya :

  1. Belum ada keputusan atau ketentuan
  2. Belum tentu kesudahannya (tentang perkara dan sebagainya)

Berkelahi dengan orang tak berambut
Artinya : Berselisih dengan orang yang kurang sempurna akalnya.

Asal selamat ke seberang, biar bergantung di ekor buaya
Artinya : Sangat perlu akan pertolongan, bagaimanapun caranya pertolongan itu akan diterimanya.

Bergantung rambut sehelai
Artinya : Berada dalam keadaan yang sangat berbahaya.

Tercincang puar bergerak andilau
Artinya : Jika seseorang anggota keluarga dihina, tentu keluarga atau kaumnya akan turut tersinggung juga

Baca Juga :  Arti Peribahasa Berjalan Selangkah, Melihat Surut

Bak pinang dianduh, putus tali dia berdiri
Artinya : Melakukan suatu pekerjaan karena terpaksa. (dianduh = ditarik dengan tali)

Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading
Artinya : Orang yang berjasa akan selalu disebut-sebut orang walaupun telah mati

Beriak tanda tak dalam, berguncang tanda tak penuh
Artinya : Orang yang suka menyombong pertanda kurang dalam pengetahuannya

Kayu buruk tiada bercendawan, lumut tumbuh
Artinya : Orang yang sudah sangat tua dan mudah terkena penyakit.

Cium tapak tangan, berbaukah atau tidak?
Artinya : Lihatlah diri sendiri terlebih dahulu sebelum mencela orang lain.

Umpan menyembunyikan pancing
Artinya : Bersikap baik karena mengaharapkan timbal balik/imbalan.

Anjing bercawat ekor
Artinya : Pergi atau menghindar karena malu dan lain hal.

Biar kalah sabung asalkan menang sorak
Artinya : Biar harta habis asal hati senang (puas)

Baca Juga :  Arti Peribahasa Duduk Seorang Bersempit-Sempit, Duduk Bersama Berlapang-Lapang

Anjing menyalak di ekor gajah
Artinya : Orang lemah (hina) hendak melawan orang yang berkuasa, tentulah perbuatannya akan berakhir sia-sia.

Sauk air mandikan diri
Artinya : Orang yang hidup dengan usaha sendiri.

Gunung juga yang dilejang panas
Artinya :

  1. Orang kaya yang semakin kaya
  2. orang jahat yang dituduh bila terjadi kejahatan.

Ikannya belum dapat, airnya sudah keruh
Artinya : Perbuatan/tindakan yang tidak bijaksana.

Kecil-kecil lada api padi, kutuk
Artinya : Kecil tetapi berani (pandai dan sebagainya)

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Air Mudik Sungai, Semua Teluk Diranai”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *