Info Pendidikan Terbaru Peribahasa Arti Peribahasa Lautan Dapat Diduga, Hati Manusia Siapakah Cakap Menduganya

Arti Peribahasa Lautan Dapat Diduga, Hati Manusia Siapakah Cakap Menduganya

Arti Peribahasa Lautan Dapat Diduga, Hati Manusia Siapakah Cakap Menduganya

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Lautan Dapat Diduga, Hati Manusia Siapakah Cakap Menduganya

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Lautan dapat diduga, hati manusia siapakah cakap menduganya

Hati/perasaan manusia tidak ada yang mengetahuinya selain dirinya sendiri.

Kesimpulan

Arti peribahasa lautan dapat diduga, hati manusia siapakah cakap menduganya adalah hati/perasaan manusia tidak ada yang mengetahuinya selain dirinya sendiri.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa lautan dapat diduga, hati manusia siapakah cakap menduganya, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Baca Juga :  Arti Peribahasa Berkeras Tidak Berkeris

Bagai bajak ungkang makan diangkat
Artinya : Orang yang gemar dipuji.

Terentak ruas ke buku
Artinya : Hilang akal

Secupak tak jadi segantang
Artinya : Sesuatu yang tetap dan tidak dapat diubah lagi

Mulut satu lidah bertopang
Artinya : Perkataan berbeda dengan isi hati

Akan mengaji, suratlah hilang, akan bertanya, gurulah mati
Artinya : Orang yang berada dalam keadaan serba salah.

Bagai membelah betung
Artinya : Pendirian yang berat sebelah.

Bagai menggelikan induk ayam
Artinya : Memberanikan orang yang penakut.

Hilang geli karena gelitik
Artinya : Kecanggungan akan hilang apabila telah menjadi kebiasaan

Tak ber pucuk di atas enau
Artinya : Sangat angkuh (selalu memandang rendah kepada orang lain)

Baca Juga :  Arti Peribahasa Diraih Siku Ngilu, Direngkuh Lutut Sakit

Tak empang peluru di lalang
Artinya : Kasih sayang suatu saat bisa berubah menjadi benci.

Diperluas parak, tidak disiangi
Artinya : Kalau mata pencaharian sudah bertambah, hendaklah dijaga dengan baik.

Umpama ayam menetaskan telur itik, anaknya itu ke air juga
Artinya : Perangai atau kelakuan yang tidak dapat diubah oleh siapapun.

Siapa menjala, siapa terjun
Artinya : Siapa yang menginginkan sesuatu harus berusaha

Bagai kerakap tumbuh di di atas batu, hidup enggan mati tak mau
Artinya : Hidup dalam kesukaran (kemelaratan)

Serta lalu kucing, tikus tiada berdecit lagi
Artinya : Seseorang yang merasa ketakutan.

Ringan tulang, berat perut
Artinya : Siapa yang rajin bekerja, maka dia akan mendapatkan rezeki yang lebih.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Manis Seperti Gula Derawa, Manis Bagai Gula Jawa

Bergantung pada tali rapuh
Artinya : Menyandarkan hidupnya pada orang (jabatan, pekerjaan, dan sebagainya) yang lemah atau tidak tetap

Bertenun sampai ke bunjai nya
Artinya : Mengerjakan sesuatu harus sampai selesai

Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung
Artinya : Menurutkan adat kebiasaan tempat yang didiami

Menangis daun bangun-bangun hendak sama dengan hilir air
Artinya : Perbuatan yang sia-sia hendak menyamai orang lain yang melebihi dirinya

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Lautan Dapat Diduga, Hati Manusia Siapakah Cakap Menduganya”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *